Informasi Publik

Bogor, 17 Juli 2025 — Dalam Rapat Koordinasi Lingkup Perkebunan, Kepala Pusat BRMP Perkebunan, Dr. Ir. I Ketut Kariyasa, M.Si., menekankan pentingnya menyesuaikan pola kerja dengan gaya Menteri Pertanian yang responsif, kolaboratif, dan berorientasi hasil. BRMP diminta untuk fokus pada core business-nya, yakni produksi benih sumber, sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan dan hilirisasi di sektor perkebunan melalui kerja sama erat dengan Direktorat Jenderal Perkebunan.

Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Perkebunan menerima sejumlah mahasiswa yang akan melakukan kegiatan magang dari berbagai universitas, diantaranya yaitu 11 mahasiswa dari IPB, 4 mahasiswa dari UNSRI, 4 mahasiswa dari UNPAD, serta 1 mahasiswa dari ITB secara luring di Ruang Rapat Lab Kultur Jaringan (2/07/2025).

Keberhasilan program Oplah, gogo, dan LTT reguler memerlukan sinergi dari berbagai pihak. Dalam rangka akselerasi percepatan pertanaman, PJ Satgas Pangan BRMP Perkebunan melakukan koordinasi pada Rabu, 2 Juli 2025.

Kepala BRMP Perkebunan selaku PJ LTT Integrasi di Labuhanbatu beserta perwakilan Dinas Pertanian Labuhanbatu mengunjungi IP2SIP di Bogor, Kamis (3/7/2025). Tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan koordinasi sistem budidaya dan inovasi pertanian, khususnya padi, yang sekiranya dapat diterapkan di Labuhanbatu.  

Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Perkebunan melaksanakan kegiatan sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait Kepegawaian, Rumah Tangga, Keuangan, dan Barang Milik Negara (BMN) bertempat di Ruang Rapat Lantai 2 (30/06/2025).

Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Perkebunan menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) selama tiga hari untuk peningkatan kapasitas penyuluh pertanian Kota Samarinda

Tema HUT ke-79 RI adalah "Nusantara Baru, Indonesia Maju". Tema ini dipilih untuk menggambarkan sebuah transisi. Bukan hanya transisi kepindahan ibu kota negara, tapi juga transisi kepemimpinan bangsa dan negara ke depan.

Diskusi Teknis Penyusunan RSNI1 Kunyit (Revisi SNI 7953:2014), untuk mengkaji ulang SNI yang telah berumur 5 tahun. Selain itu, standar juga harus disesuaikan dengan perkembangan iptek maupun standar internasional

Produktivitas dan mutu kakao dapat ditingkatkan dengan penggunaan benih unggul yang terstandar, oleh karena itu Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan (PSI Perkebunan) melalui Komite Teknis 65-18 Perkebunan menggelar Rapat Teknis (Ratek) 1 RSNI benih kakao bentuk biji secara daring

Sebagai upaya mewujudkan jalannya pemerintahan yang bersih dan berintegritas, Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan (PSI Perkebunan) mengadakan sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) oleh KPK, yang dirangkai dengan penandatanganan komitmen Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Pakta Integritas.